MORFOLOGI KUDA LAUT (Hyppocampus sp)
Morfologi dari kuda laut sangat unik, bahkan dapat dikatakan menyimpang dari bentuk ikan-ikan pada umumnya. Meski bentuk tubuhnya menyimpang dari bentuk ikan pada umumnya tapi ia dilengkapi oleh organ-organ yang identik dengan organ-organ ikan. Kuda laut mempunyai sirip punggung yang berfungsi untuk bergerak, insang yang berguna untuk menyerap oksigen dan tulang punggung untuk menopang kerangka tubuhnya.
Ciri-ciri yang dapat ditemui pada kuda laut adalah sirip
dorsal pada kuda laut terletak pada bagian bawah, sedangkan sirip pektoralnya
terletak pada bagian kepala di dekat insang. Mata kuda laut bisa melihat dua
buah benda di sisi yang berbeda secara bersamaan karena sistem saraf matanya
terpisah. Mata hewan ini juga dapat berputar sehingga dapat memonitor
lingkungan tanpa harus menoleh.
Menurut Burton dan Maurice (1983)kuda laut mempunyai cirri-ciri sebagai berikut : tubuh agak pipih, melengkung, permukaan kasar, seluruh tubuh terbungkus dengan semacam baju baja yang terdiri atas lempengan-lempengan tulang atau cincin. Kepala mempunyai mahkota dan moncong dengan mata kecil yang sama lebar. Ekor prehensil (dapat memegang) lebih panjang dari kepala dan tubuh. Sirip dada pendek dan lebar, sirip punggung cukup besar dan sirip ekor tidak ada. Pada kuda laut jantan mempunyai kantung pengeraman yang terletak dibawah perut.
Perbandingan kuda laut
jantan dan betina di alam pada umumnya memiliki jumlah yang seimbang. Juvenil
jantan dan betina masih sulit dibedakan, namun setelah dewasa dapat dibedakan
dengan jelas karena terdapat pada kuda laut jantan memiliki kantong telur pada
bagian abdomennya, sementara pada kuda laut betina tidak. Suatu hal yang unik
dari kuda laut adalah bahwa proses pengeraman telur dan perawatan larva
dilakkukan pada kuda laut jantan.
Menurut Dames (2000), ukuran tubuh kuda laut relatif kecil dan
komposisi badannya unik membuat mereka hampir tidak mampu berenang, merupakan
satu-satunya ikan yang mampu ditangkap langsung dengan tangan. Selanjutnya panjang
kuda laut antara 5 cm – 36 cm tergantung jenisnya. Taksonomi kuda laut adalah
sebagai berikut :
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Pisces
Sub Class : Teleostomi
Ordo : Gasterosteiformes
Family : Syngnathidae
Genus : Hippocampus
Species : Hippocampus sp
Kuda laut tidak mempunyai sisik seperti halnya ikan lain, tetapi
lebih mirip kulit yang diregangkan di atas serangkaian plat tulang, yang
memberikan kenampakanbercincin pada perut dan tubuhnya.
Menurut Simon and Schuster (1997), warna dasar kuda laut berubah –
ubah dari dominan putih menjadi kuning tanah, kadang – kadang punya bintik –
bintik atau garis terang atau gelap. Perubahan tersebut secara perlahan – lahan
dari ujung keujung tergantung pada intensitas cahaya. Walaupun sebagian besar
kuda laut mempunyai warna kecoklat-coklatan alami, warna campuran abu-abu dan
coklat atau bahkan warna hitam agar sesuai dengan lingkungannya, ternyata kuda
laut dapat berubah warna seperti halnya bunglon selama mendekati dan meminang
pasangannya, dan juga untuk bersembunyi dari pemangsa.
Induk kuda laut diperkirakan mempunyai sedikit pemangsa sehubungan
dengan kemampuan menyamar, dengan cara menetap di suatu tempat dan duri pada
tubuhnya yang tak menimbulkan selera. Namun mereka pernah ditemukan di dalam
perut ikan-ikan pelagis besar seperti ikan tuna. Mereka juga dimakan oleh
pinguin dan burung-burung air lainnya. Kuda laut bahkan pernah ditemukan di
dalam perut penyu.
Menurut Hansen and Cummins (2002), arus dapat mengganggu populasi
kuda laut, buangan limbah di tepi pantai dan yang terapung di permukaan
menyebabkan banyak individu kuda laut yang mati dan yang lainnya menghilang.
Jangka hidup alami untuk kuda laut belum diketahui secara pasti. Kebanyakan
perkiraan berasal dari pengamatan di akuarium atau di laboratorium. Jangka
hidup yang dikenali untuk kuda laut sekitar satu tahun untuk jenis yang lebih
kecil, sampai rata-rata tiga hingga lima tahun untuk jenis yang lebih besar.
Sebagian besar jenis kuda laut adalah monogami dengan cara
membentukikatan pasangan yang berakhir pada musim perkembangbiakan (dan bahkan
ada yang berakhir setelah beberapa musim perkembangbiakan), walaupun beberapa
jenis tidak mungkin membentuk pasangan yang terikat ( Dames, 2000).
HABITAT
Kuda laut pada daerah tropis
maupun sub tropis, pada umumnya hidup di perairan dangkal dengan habitat padang
lamun, karang, rumput laut dan mangrove.
TINGKAH
LAKU DAN EKOLOGI
1. Pergerakan
dan kamuflase
Kuda laut adalah biota laut yang unik dengan posisi tubuhnya
yang tegak, kepala di atas dan ekor di bawah. Pergerakan kuda laut tergolong
lambat karena hanya dilakukan dengan menggunakan sirip dorsal yang ada di
bagian punggung, sedangkan sirip pectoral (sirip dada) digunakan untuk
keseimbangan. Ekor kuda laut digunakan sebagai jangkar, yaitu alat untuk
mengaitkan tubuhnya pada suatu substrat seperti rumput laut, terumbu karang
atau benda-benda lain yang ada di lingkngannya. Apabila terancam, kuda laut
membengkokkan tubuhnya hinga kepalanya mendekati ekor.
Kuda laut memiliki alat kamuflase atau penyamaran, yaitu
berupa kemampuan untuk merubah warna tubuhnya dalam beberapa menit untuk
menyamai lingkungannya, bahkan kadang-kadang mampu merubah warna tubuhnya
menghindari “fluorescence” (warna orange). Alat kamuflase berfungsi
untuk menghindari diri dari predator. Kuda laut juga dapat menyebarkan semacam
filament yang meyerupai kumpulan algae menempel pada rumput laut.
2.Kebiasaan
makan
Kuda laut termasuk hewan karnivora, mengkonsumsi makanan
dalam jumlah banyak, makanannya adalah segala jenis hewan hidup ukuran kecil
seperti larva ikan, udang-udan dan invertebrate lainnya. Kuda laut tidak
memiliki gigi dan perut, mangsanya langsung ditelan secara utuh dan langsung
masuk ke sistem pencernaannya. Kuda laut dengan kemampuannya untuk berkamuflase
memungkinkan menjadi predator. Selain sebagai predator, kuda laut juga
merupakan sasaran beberapa predator yang berukuran labih besar. Hewan predator
yang dapat menjadi pemangsa kuda laut dewasa anatara lain adalah kepiting dan
ikan-ikan pelagis ukuran besar.
SIKLUS REPRODUKSI
Pada musim reproduksi, kuda laut jantan dengan kantong telur
yang kosong siap melakukan pemijahan. Kuda laut jantan maupun betian
menggunakan ekornya untuk menggapai pasangannya dalan pemijahan. Proses
pemijahan diawali dengan masuknya sirip dubur kuda laut betian ke dalam kantong
kuda laut jantan. Selanjutnya sel telur kuda laut betina disemprotkan kedalam
kantong telur untuk selanjutnya dibuahi oleh kuda laut jantan. Bila saatnya
telur-telur itu menetas, maka larva dan anaknya diasuh dalam kantong induk
jantannya sampai dianggap kuat dan keluar dari kantong.
Kuda laut jantan mengerami telur selama 10-14 hari dalam
kantong pengeraman yang dilengkapi semacam placenta untuk suplai oksigen.
Anakan kuda laut (panjang 6-12 mm) setelah dirasakan kuat selanjutnya dilepas
ke perairan sebagai juwana dengan bentuk seperti kuda laut dewasa, anakan
demikian mudah dimangsa oleh bebagai predator. Setelah berumur kurang lebih 30
hari akan berkembang menjadi benih kuda laut dan ekornya mulai dapat
dililitkan, selanjutnya pada umur 90 hari organ reproduksinya mulai berkembang
dan kuda laut sudah memasuki fase dewasa.
Sebagian besar spesies kuda laut seperti Hippocampus
abdominalis, Hippocampus comes, Hippocampus erectus, Hippocampus fuscus, Hippocampus
quthulatus, Hippocampus whitei diperkirakan matang telur pada umur enam
sampai dua belas bulan. Sedangkan untuk Hippocampus zostera matang telur
pada usia yang sangat pendek, yaitu sekitar tiga bulan. Sebagian besar kuda
laut menghasilkan telur sekitar 100-120 butir bahkan ada yang mencapai 1.000
butir.
Perbandingan kuda laut jantan dan betina di alam pada
umumnya memiliki jumlah yang seimbang. Juvenil jantan dan betina masih sulit
dibedakan, namun setelah dewasa dapat dibedakan dengan jelas karena terdapat
pada kuda laut jantan memiliki kantong telur pada bagian abdomennya, sementara
pada kuda laut betina tidak. Suatu hal yang unik dari kuda laut adalah bahwa
proses pengeraman telur dan perawatan larva dilakkukan pada kuda laut jantan.
MANFAAT KUDA LAUT
Selama berabad-abad Kuda Laut digunakan orang China untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Mereka mempercayai jika Kuda Laut bisa menyembuhkan penyakit kulit, peradangan, gangguan pencernaan, gangguan pernafasan, sistem peredaran darah, penyakit saraf, gangguan fungsi otak, hati dan ginal.
Dames, N., 2000. Biogeography Seahorse Pacifik (Hippocampus ingens). Student In Biogeography 316, Fall. San Fransisco State University Departmen of geography. http:// www. geocities. com/ Rainforest/ canopy/ 7897/ page 2
Simon and Schuster., 1997. Simon And Schuster’s Complete Guide To Freshwater And Marine Aquarium Fishes. Simon and Schuster, Inc. New York.
Burton, R dan Maurice, 1983. Sea Horse. Departement of Ichtyogy, American museum of History, USA.